08 Februari 2010

CONTOH HADITS MAUDHU' (PALSU)

CONTOH HADITS MAUDHU' (PALSU)
Untuk anggota Forum Al Kautsar As Sunnah

Unj Fsi 01 Februari jam 15:25 Reply
Awas Hadits-Hadits Palsu!

Al-Qur’an dan as-Sunnah adalah dua sumber hukum Islam yang menjadi pegangan hidup umat Islam. Allah sendiri yang akan menjaga al-Qur’an dari pengubahan, penambahan atau pengurangan, walaupun hanya satu huruf atau satu harakat saja. Begitu pula dengan As Sunnah (al-Hadits) sebagai penjaga makna atau penjelas al-Qur’an juga akan terjaga. Maka tidak ada seorangpun di ujung dunia yang membuat-buat hadits dusta kecuali akan terkuak kepalsuannya.

sebuah hadits yang mulia, “Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaklah ia mengambil tempat tinggalnya di neraka.” (HR. Bukhari juz 1 dan Muslim juz 1). Hadits ini statusnya shahih dan mutawatir (diriwayatkan dari banyak jalan)

Bagaimana Hadits Bisa Terjaga?

Hadits terjaga dengan adanya sanad hadits. Dengan sanad itulah para ulama ahli hadits bisa membedakan manakah hadits shahih, hadits dhaif (lemah) dan hadits maudhu’ (palsu). Sanad adalah susunan orang-orang yang meriwayatkan hadits. Para periwayat tersebut diperiksa satu persatu secara ketat tentang riwayat hidupnya, apakah ia seorang jujur ataukah pendusta, hafalannya kuat ataukah lemah dan pemeriksaan ketat lainnya. Jika seluruh rawi dalam sanad hadits lulus pemeriksaan maka hadits tersebut berstatus shahih yang wajib kita jadikan pegangan hidup. Dan dengan demikian tersingkaplah hadits-hadits palsu bikinan para pendusta yang sengaja membuatnya untuk merusak agama Islam. Hanya orang-orang jahil saja yang bisa tertipu oleh mereka.

Ini Nih Contoh-Contoh Hadits PALSU!

1. Hadits Maudhu' (palsu) : "Sesungguhnya Alloh menggenggam segenggam dari cahayaNya, lalu berfirman kepadanya, 'Jadilah engkau Muhammad'."

2. Hadits Maudhu' : "Wahai Jabir, bahwa yang pertamakali diciptakan oleh Alloh adalah cahaya Nabimu"

3. Hadits tidak ada sumber asalnya : "Bertawasullah dengan martabat dan kedudukanku"

4. Hadits Maudhu'. Demikian menurul Al-Hafizh Adz-Dzahabi : "Barangsiapa yang menunaikan haji kemudian tidak berziarah kepadaku, maka dia telah bersikap kasar kepadaku"

5. Hadits tidak ada sumber asalnya. Demikian menurut Al-Hafizh Al-'Iraqi : "Pembicaraan di Masjid memakan (menghanguskan pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar"

6. Hadits Maudhu' Demikian menurut Al-Ashfahani : "Cinta tanah air adalah sebagian daripada iman"

7. Hadits Maudhu', tidak ada sumber asalnya : " Berpegang teguhlah kamu dengan agama orang-orang lemah"

8. Hadits tidak ada sumber asalnya : "Barangsiapa yang mengetahui dirinya, maka dia telah mengetahui Tuhannya"

9. Hadits tidak ada asal sumbernya : "Aku adalah harta yang tersembunyi"

10. Hadits Maudhu' : "Ketika Adam melakukan kesalahan, ia berkata, 'Wahai Tuhanku, aku memohon kepadaMu dengan hak Muhammad agar Engkau mengampuni kepadaku'"

11. Hadits Maudhu' : "Semua manusia (dalam keadaan) mati kecuali para ulama. Semua ulama binasa kecuali mereka yang mengamalkan (ilmunya). Semua orang yang mengamalkan ilmunya tenggelam, kecuali mereka yang ikhlas. Dan orang-orang yang ikhlas itu berada dalam bahaya yang besar"

12. Hadits Maudhu'. Lihat Silsilatul Ahaadits Adh-Dha'iifah, hadits no. 58 : "Para sahabatku laksana bintang-bintang. Siapa pun dari mereka yang engkau teladani, niscaya engkau akan mendapat petunjuk"

13. Hadits batil. Lihat Silsilatul Ahaadits Adh-Dha'iifah, no. 87 : "Jika khatib telah naik mimbar, maka tak ada lagi shalat dan perbincangan"

14. Hadits batil. Ibnu Al-Jauzi memasukkannya dalam kelompok hadits-hadits maudhu' : "Carilah ilmu meskipun (sampai) di negeri Cina"

* Teks-teks dalam bahasa arab tidak ditulis, silahkan merujuk ke buku sumbernya langsung bagi yang menginginkan untuk melihatnya*

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, Jalan Golongan Yang Selamat ( Judul Asli : Minhajul Firqah An-Najiyah wat Thaifah al-Mansurah ), ( Penerjemah : Ainul Haris Umar Arifin Thayib, Lc ), Darul Haq, 1998, Cet. 1, Halaman : 174-180